Kamis, 26 April 2012

Rancangan Mini Proyek

Anggota Kelompok :

RANCANGAN MINI PROYEK
Setelah melewati begitu banyak hasil pertimbangan  dan diskusi.
Topik : Peran teknologi sebagai media belajar pada siswa SMA
Judul : Perbedaan metode belajar presentasi dan metode belajar  dari sudut pandang Memori.

Dengan pendahuluan :
Kami memilih topik ini karena kami melihat proses pembelajaran sekarang dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) begitu banyak metode yang digunakan dalam proses pembelajaran agar murid dapat memahami pelajaran tersebut. Sehingga  timbullah keinginan kami untuk mengetahui perbedaan metode belajar presentasi dan metode belajar ceramah dari sudut pandang memori.

Dimana menurut John Dewey dan William James yang menekankan strategi belajar Konstruktivisme yakni, agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Menurut konstruktivis, guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis.

Dan juga dimana ketika proses pembelajaran tertentu dapat tersimpan di memori. Sehingga saat proses pembelajaran yang tidak cukup lama pun, memori dapat digunakan secara maksimal. Yang kami tekankan disini adalah bahwa metode belajar akan mempengaruhi tersimpan atau tidaknya materi yang diajarkan di dalam memori. 

Alat atau bahan :
•    Dengan menggunakan kuisioner
pertaqnyaan seputar materi yang diberikan dengan metode yang berbeda di setiap kelas yang digunakan, yakni : metode belajar presentasi dan metode belajar ceramah.
•    Dengan observasi
Dimana akan dilakukan observasi selama proses pemberian materi berlangsung.
•    Alat tulis
•    Kamera

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Anggota Kelompok 10
# Safrida Liasna [11-057]
# Regina Anastasia [11-077]
# Yunita Girsang [11-101]
# Firman A. Sebayang [11-123]

1.      Coba jelaskan bagaimana persinggungan teknologi dan pendidikan?
Teknologi berperan besar dalam dunia pendidikan karena teknologi dapat memperrmudah proses belajar mengajar guru dan murid disekolah.
Contoh : cara mengajar guru dengan teknik presentasi akan lebih gampang apabila menggunakan laptop, proyektor, mic, dsb. Selain itu yang juga berperran dalam dunia pendidikan adalah internet sebab melalui internet siswa dan guru bisa mendapatkan informasi yang akurat, cepat dan tepat. Sekarang dengan adanya internet murid dan guru tidak harus bertatap muka dikelas untuk pembahasan materi belajar, mereka juga bisa membahas materi baik secara online dan pengumpulan tugas muridpun bisa dilakukan melalui email.

2.      Coba bandingkan apa yang dibaca dengan pendidikan di masa sekolah!
Jika dibandingkan dengan apa yang kami baca dari buku tentang standar untuk murid yang “Melek Teknologi”
a.      Pra taman kanak-kanak sampai grade dua
Pada masa kini di Indonesia pada pendidikan dijenjang ini teknologi belum banyaj berperan dalam proses belajar mengajar. Belum semua TK memiliki komputer, printer, tapi untuk buku interaktif, alat menulis, sudah semua TK memilikinya.
b.     Grade 3 sampai 5
Tingkat ini yang setara dengan SD di Indonesia, khususnya SD swasta sudah menggunakan komputer, sumberdaya online, dan sumber daya teknologi tapi jika dibandingkan dengan SD Negri alat-alat teknologi tersebut masih jarang ditemukan.
c.      Grade 6 sampai 8
Tingkat ini setara dengan SMP di Indonesia, aplikasi strategi memecahkan problem hardware dan software yang muncul dalam penggunaan sehari-hari sudah diterapkan seperti ketika murid mengerjakan tugas menulis surat ia dapat menggunakan aplikasi MS Word. Selain itu ketika mengobservasi menggunakan rekaman video mereka dapat mempublikasikan melalui MS Power Point atau melalui web.
d.     Grade 9 sampai 12
Setara tingkat SMA di Indonesia sudah diterapkan di Indonesia mereka sudah menggunakan informasi online secara rutin untuk memenuhi kebutuhan belajar mengajar mereka, dan sudah menggunakan teknologi untuk mengelola jadwal dan sebagainya. 

3.      Coba jelaskan ubiquitos computing? Apa pendapat anda mengenai ubiquitos computing?  
Ubiquitos comoputing adalah dunia pasca personal computer dimana perangkat komputer akan dijadikan perangkat yang kecil, portable, mobile, dan murah diperkirakan akan menggantikan komputer desktop. Perangkat baru ini dapat memampukan murid untuk membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu mengerjakan suatu tugas dan bisa dibawa pulang. Kami sangat setuju dengan adanya ubiquitos computing karena dengan adanya ini dapat mempermudah dalam pengerjaan tugas dan dapat memenuhi kebutuhan perkuliahan. 

Senin, 09 April 2012

tugas kelompok


nama penyusun :
Cellia E.S (11-041)
Berliana Mega (11-095)
Regina Purba ( 11-077)

PERBEDAAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DENGAN PSIKOLOGI SEKOLAH
>> Pada dunia barat Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah merupakan spesialisasi dari jenis profesi psikolog yang ada. Istilah Psikolog Sekolah kurang terkenal di-Indonesia, sedangkan di dunia barat Istilah ini cenderung lebih dikenal oleh masyarakat sana.

Hal ini dikarenakan belum adanya spesialisasi dalam bidang Psikologi Pendidikan seperti Psikologi Sekolah. Psikolog Sekolah merupakan profesi dengan area kerja yang lebih sempit jika dibandingkan dengan Psikolog Pendidikan.

Pada praktisnya dilapangan para psikolog itu sendiri masih menganggap bahwa Psikologi Sekolah adalah kavelingnya Fakultas Ilmu Pendidikan. Ruang lingkup kerja Psikolog Pendidikan seharusnya dikhususkan untuk Fakultas Ilmu Pendidikan.

Secara tradisional, psikolog yang bekerja di bidang pendidikan dibedakan atas Psikolog Sekolah dan Psikolog Pendidikan. Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah dikatakan tidak memiliki banyak perbedaan fungsi dan persiapan pendidikan. Peran Psikolog Sekolah lebih ditekankan sebagai ahli psikologi sekolah (school psychologist), ahli psikologi masyarakat (community psychologist), dan sebagai guru bidang studi Psikologi Pendidikan.

Terdapat penekanan fungsi peran psikolog sekolah pada tercapainya tujuan pendidikan di sekolah itu sendiri. melakukan diagnostik dalam arti luas, pelaksanaan tes; melakukan wawancara dengan siswa,guru, orangtua dan orang lain yang terlibat dan mempengaruhi pendidikan siswa; observasi dilingkungan sekolah; serta mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.

Dan bila Psikolog Sekolah adalah ahli yang menerapkan profesi psikologi di sekolah, maka Psikolog Pendidikan kebanyakan bekerja di fakultas dalam lingkungan universitas atau dilembaga penelitian seperti balitbang dan lembaga pendidikan dan latihan (Diklat). Dan lebih berfokus kepada riset pendidikan dan pengembangan metode belajar yang meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.

PERBEDAAN ANTARA PSIKOLOG SEKOLAH, PSIKOLOG PENDIDIKAN DAN GURU BP

>> 1. Psikolog Pendidikan
Psikolog (termasuk psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.

>> 2. Guru BP atau Konselor
Konselor adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

>> 3. Psikolog Sekolah
Peran psikolog sekolah sangat menentukan bagi peningkatan kualitas sekolah karena mengingat problem sekolah saat ini sangat luas dan kompleks. Peran Psikolog sekolah yaitu harus mampu meningkatkan kualitas sekolah, istilahnya supaya sekolah itu bermutu dengan baik. Sehingga seorang Psikolog sekolah sebagai salah satu pelaku pendidikan haruslah seorang profesional. Psikolog sekolah bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru dalam mengajar, dan lain sebagainya.

KEDUDUKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki segi-segi psikologi dalam situasi pendidikan (sekolah). Psikologi pendidikan sebagai bagian dari studi psikologi, berusaha sejauh mungkin untuk lebih berhasil dalam memformulasikan tujuan pendidikan, penyususunan kurikulum dan pengorganisasian proses belajar-mengajar.

Psikologi pendidikan di sekolah berusaha memecahkan masalah-masalah, antara lain:
• Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas belajar.
• Teori dan proses belajar.
• Hubungan antara taraf kematangan dengan taraf kematangandengan taraf kesiapan belajar
• Perbedaan individu dan pengaruhnya terhadap hasil pendidikan.
• Perubahan batiniah yang terjadi selama belajar.
• Hubungan antara teknik mengajar dan hasi belajar.
• Teknik evaluasi yang efektif atas kemajuan yang dicapai anak didik.
• Perbandingan hasil pendidikan formal dan pendidikan informal atas individu.
• Nilai sikap ilmiah terhadap pendidikan yang dimiliki para petugas pendidikan(guru).
Pengasuh kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterima.
Mengingat pentingnya peran psikologi pendidikan di sekolah tersebut maka kedudukan psikologi pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan tujuan pendidikan dan proses belajar mengajar

FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Sekolah dikatakan sebagai agen perubahan, karena pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal dari yang awalnya belum mengetahui, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa.
Dengan mehamami beberapa pembagian dan penjelasan tentang masalah-masalah yang melingkupi lembaga pendidikan masing–masing, diharapkan adanya agen-agen yang mampu merubah kondisi negeri ini dari keterpurukan nasional, tentunya hal ini juga diperlukan adanya langkah nyata serta bantuan baik moril ataupun materil dari pemerintah maupun masyarakat terhadap semua undang-undang yang telah dicanangkan agar bisa terlaksan dengan sempurna. Walaupun dari beberapa undang-undang yang telah di tetapkan oleh pemerintah tidak luput dari kritik dari beberapa tokoh liberal karena negara telah memasukan pemahasan-pembahasan agama kedalam undang-undang yang berpotensi menumbuhkan gesekan antar agama. Tentunya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi agama haruslah mengangap bahwa hal itu hanya sebagai salah satu koreksi  ke arah yang lebih baik atas peran lembaga pendidikan di masyarakat.

FUNGSI  & PERAN PSIKOLOG SEKOLAH DALAM PSIKOLOGI SEKOLAH
Fungsi psikolog sekolah ialah :
• Tingkat psikodiagnostik :  tujuannya adalah membantu sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatan mental yang dihadapi anak didik.
• Tingkat klinis dan konseling : menyadari bahwa pelayanan dalam masyarakat tidak selalu memberikan intervensi langsung bila dibutuhkan,psikolog sekolah terpanggil membantu dalam konseling siswa-siswa dan orangtua mereka dalam berbagai bentuk intervensi langsung lainnya.
• Tingkat industri dan organisasi : psikolog sekolah juga terlibat dalam tindakan-tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah, dalam pengembangan dan evaluasi program dan pelayanan di sekolah.

Sedangkan, peran psikolog sekolah ialah :
• Pelaksanaan tes
• Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
• Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
• Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa
Selain itu juga berperan dalam pengukuran & evaluasi :
a. Pengukuran kesiapan pendidikan; meliputi kemampuan dan keterampilan sebagai prasyaratan yang memungkinkan fasilitas pendidikan pada tingkat pelajaran dengan tes potensi akademik atau tes kemampuan belajar.
b. Pengukuran prestasi belajar, berfungsi:
      Fungsi instruksinal, sebagai umpan balik bagi guru dan siswa, atas keberhasilan atau kegagalan dalam pelajaran atau keperluan perbaikan proses pengajaran.
      Fungsi adminisrtatif, meliputi; seleksi dan penempatan sebagai sarana untuk menaring siswa dalam memenuhi prasyarat yang dibutuhkan atau memasukkan siswa dalam tingkat kelas tertentu,.
      Fungsi bimbingan,tes juga dapat dijadikan sebagai alat diagnostic psikoedukasional dalam bentuk bimbingan,yang dapat digunakan saat memilih jurusan diperguruan tinggi, menemukan kemampuan-kemampuan yang belum tampak sebelumnya.

METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI SEKOLAH
>> Metode Belajar Mengajar ‘Ceramah’
Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan.
>> Metode Belajar Mengajar ‘Tanya Jawab’
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya.
Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.
>> Metode Belajar Mengajar ‘Pemberian Tugas’
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk medemonstrasikan apa yang diajarkan guru.
Dalam pendidikan agama sering digunakan metode ini terutama dalam hal yang bersifat praktis, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang telah diterimanya.
>> Metode Belajar Mengajar ‘Demostrasi/Praktek’
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai, mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang disunnahkan dan membatalkannya.


MASALAH DALAM SEKOLAH DAN SOLUSINYA

          Beberapa  masalah dalam sekolah diantaranya  : tingkat kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman agama yang masih rendah, rasa kesetiakawanan yang tinggi sehingga memicu tawuran, kurangnya rasa ingin tahu, penganiyayaan terhadap teman (bullying) dsb.

Solusi : Dalam hal ini, seluruh lapisan masyarakat yaitu, orang tua , guru/sekolah dan pemerintah.
Pendidikan yang paling dasar dimulai dari rumah.Orang tua sendiri harus aktif menjaga emosi anak. Pola mendidik juga barangkali perlu dirubah.Orang tua seharusnya tidak mendikte anak, tetapi memberi keteladanan.Tidak mengekang anak dalam beraktifitas yang positif. Menghindari kekerasan dalam rumah tangga sehingga tercipta suasana rumah yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang si anak Menanamkan dasar-dasar agama pada proses pendidikan. Tidak kalah penting adalah membatasi anak melihat kekerasan yang ditayangkan Televisi. Media ini memang paling jitu dalam proses pendidikan.Orang tua harus pandai-pandai memilih tontonan yang positif sehingga bisa menjadi tuntunan buat anak.Untuk membatasi tantonan untuk usia remaja memang lumayan sulit bagi orang tua.Karena internetpun dapat diakses secara bebas dan orang tua tidak bisa membendung perkembangan sebuah teknologi Filter yang baik buat anak adalah agama dengan agama si anak bisa membentengi dirinya sendiri dari pengaruh buruk apapun dan dari manapun.Dan pendidikan anak tidak seharusnya diserahkan seratus persen pada sekolah.
Peranan sekolah juga sangat penting dalam penyelesaian masalah ini. Untuk meminimalkan tawuran antar pelajar, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat, agar siswa/i tidak seenaknya keluyuran pada jam – jam pelajaran di luar sekolah. Yang kedua peran BK ( Bimbingan Konseling harus diaktifkan dalam rangka pembinaan mental siswa, Membatu menemukan solusi bagi siswa yang mempunyai masalah sehingga persoalan-persoalan siswa yang tadinya dapat jadi pemicu sebuah tawuran dapat dicegah. Yang ketiga mengkondisikan suasana sekolah yang ramah dan penuh kasih sayang . Peran guru disekolah semestinya tidak hanya mengajar tetapi menggatikan peran orang tua mereka. Yakni mendidik.Yang keempat penyediaan fasilitas untuk menyalurkan energi siswa. Contohnya menyediakan program ektra kurikuler bagi siswa.Pada usia remaja energi mereka tinggi, sehingga perlu disalurkan lewat kegiatan yang positif sehingga tidak berubah menjadi agresivitas yang merugikan.



HAL-HAL YANG DIBERIKAN DALAM LAYANAN PSIKOLOG SEKOLAH
PROGRAM INTEGRATIF
Program ini ditujukan untuk sekolah berupa paket lengkap Layanan Konsultansi Psikolog  Sekolah berupa program asesmen, konseling, seminar dan pelatihan lengkap untuk siswa, guru dan orangtua selama 2 tahun berturut-turut. Program ini  dapat disesuaikan dengan jenjang sekolah (TK-SD-SMP-SMA) dan jumlah siswa yang ada di tiap sekolah.  Pembayaran untuk program ini dapat dilakukan dalam dua termin (setahun sekali). Program Integratif ini terdiri dari Tiga Paket.


[Paket Jenius]
Terdiri atas layanan:                                                    
·         Psikotes siswa Semi Individual/ Klasikal (2x/2thn)
·         Psikotes siswa Individual (2x/2thn), 
·         Konseling Siswa (8/2thn),
·         Pelatihan Guru (2x/2thn),
·         Konseling Guru (4x/2thn),
·         Seminar Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)

[Paket Superior]
·         Psikotes Semi Individual  (2x/2thn)
·         Psikotes Individual Pemetaan (2x/2thn)
·         Konseling siswa (8x/2thn)
·         Outbound Training untuk siswa (2x/2thn)
·         Psikotes Klasikal Guru (1x/2thn)
·         Konseling Guru (4x/2thn)
·         Team Building dan Pelatihan Guru (1x/2thn)
·         Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)

[Paket Gifted]
Paket Bebas Pilih layanan Psikologi selama dua tahun dengan minimal 3 program layanan/ 2 tahun, dengan harga paket yang lebih menguntungkan.

Sumber:
http://www.unikeduplus.com/2011/03/layanan-khusus-konsultan-psikolog.html?m=1
http://m.kompasiana.com/post/edukasi/2011/03/03/perbandingan-psikolog-pendidikan-dengan-guru-bpbk/

Jumat, 06 April 2012

Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosioemosional Anak Prasekolah

kelompok 3

YANADE LAILA RAMBE (11-047)
CITRA WAHYUNI (11-109)
REGINA ANASTASYA PURBA (11-077)

apasih pentingnya pendidikan anak prasekolah?
>> Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.

perkembangan kognitif  anak  gimana?
>> Dunia kognitif masa anak anak prasekolah adalah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi. Di dalam seni mereka, matahari kadang kadang berwarna hijau, dan langit berwarna kuning. Mobil mengambang di awan, dan manusia seperti kecebong. Imajinasi anak anak prasekolah terus bekerja, dan daya serap mental mereka tentang dunia semakin meningkat. Bahasan tentang perkembangan kognitif masa awal anak anak kali ini berfokus pada tahap pemikiran praoperasional piaget.
Dalam buku Life Span Development oleh John W. Santrok pada tahun 2002, pada tahap masa awal anak, seorang anak telah memasuki perkembangan kognitif tahap praoperasional. Menurut piaget, tahap ini terjadi pada usia anak mencapai 2 hingga 7 tahun. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan pada hal hal yang magis terbentuk.
Pemikiran praoperasional adalah awal kemampuan untuk merekonstruksi pada tingkat pemikiran apakah seorang anak dalam melakukan sesuatu. Pemikiran praoperasional juga mencakup peralihan penggunaan simbol dari yang primitif kepada yang lebih canggih. Pemikiran praoperasional dapat dibagi ke dalam dua subtahap: subtahap fungsi simbolis dan subtahap  pemikiran intuitif.

terus, perkembangan fisik anak prasekolah?
>> Anak-anak prasekolah mengalami growth spurt atau peningkatan cepat pada perkembangan fisiknya. Pada masa ini, anak tidak lagi terlihat seperti bayi tetapi tulang-tulang rawan sudah menjadi tulang sesungguhnya, perut dan anggota badan yang lain sudah mulai kuat dan mengencang. Peran gizi pada masa ini lebih lambat dari sebelumnya, terdapat 2 gangguan terkait yaitu kelebihan berat badan dan kekurangan gizi. Pada masa ini juga anak sudah mulai memiliki gerak motorik yang bagus.

perkembangan sosioemosional anak prasekolah bagaimana ya?
>> Masa kanak-kanak awal sering disebut “usia pragang” (pregang age). Pada masa ini sejumlah hubungan yang dilakukan anak dengan anak-anak lain meningkat dan ini sebagian menentukan bagaimana gerak maju perkembangan social mereka. Anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah, misalnya pendidikan untuk anak sebelum taman kanak-kanak (nursery school), pusat pengasuhan anak pada siang hari (day care center), atau taman kanak-kanak (kindergarden), biasanya mempunyai sejumlah besar hubungan social yang telah ditentukan dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Anak yang mengikuti pendidikan prasekolah melakukan penyesuain social yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Alasannya adalah mereka dipersiapkan secara lebih baik untuk melakukan partisipasi yang aktif dalam kelompok disbanding dengan anak-anak yang aktivitas sosialnya terbatas dengan anggota keluarga dan anak-anak dari lingkungan tetangga terdekat.
Salah satu diantara sejumlah keuntungan pendidikan prasekolah adalah bahwa pusat pendidikan tersebut memberikan pengalaman social dibawah bimbingan para guru yang terlatih yang membantu mengembangkan hubungan yang menyenangkan dan berusaha agar anak-anak tidak mendapat perlakuan yang mungkin menyebabkan mereka menghindari hubungan social. Akibatnya, semua reaksi negative kepada anak lain berkurang. Walaupun demikian, reaksi negative kepada guru kadang-kadang meningkat sedikit setelah anak lebih suka bergaul dengan teman sebaya daripada dengan orang dewasa.Studi terhadap anak-anak dalam masa prasekolah telah membuktikan bahwa dengan semakin meningkatnya usia anak, pendekatan yang ramah meningkat dan interaksi permainan semakin berkurang. Tahun demi tahun anak laki-laki semakin melakukan pendekatan yang ramah tetapi juga semakin melakukan pendekatan yang bermusuhan dengan anak lain.
Setiap tahun berganti, anak kecil semakin kurang menggunakan waktunya dengan orang dewasa dan hanya memperoleh kesenangan sedikit dari pergaulan dengan orang dewasa. Pada saat yang sama, minat mereka terhadap teman sepermainan yang berusia sebaya semakin bertambah dan kesenangan yang mereka peroleh dari pergaulan ini semakin kuat. Dengan berkembangnya keinginan terhadap kebebasan, anak-anak mulai melawan otoritas orang dewasa.
Walaupun ingin mandiri, anak-anak masih berusaha memperoleh perhatian dan penerimaan dari orang dewasa. Jika mereka telah memperoleh kepuasan dari perilaku kelekatan pada masa kanak-kanak, mereka akan terus berusaha membina hubungan yang bersahabat dengan orang dewasa, terutama anggota keluarga.



sumber:
http://hbis.wordpress.com/2009/10/24/perkembangan-aspek-fisik-motorik-kognitif-bahasa-moral-sosial-emosi-dan-agama-dari-bayi-hingga-kanak-kanak/

http://aliafauziah.blogspot.com/2010/11/perkembangan-fisik-pada-kanak-kanak.html

http://www.psikologizone.com/perkembangan-kognitif-masa-awal-anak-anak/06511407

Harlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Ed 5. Jakarta : Erlangga

Santrock, J.W. 2002. Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup. Ed 5. Jakarta : Erlangga

http://sadidadalila.wordpress.com/2010/01/03/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-di-indonesia