Rabu, 20 Juni 2012

5 Ritual Yang Diyakini Pemain dan Pelatih Sepakbola

1. Mengencingi Titik Penalti (Argentina)
Salah satu kiper yang bersinal di Piala Dunia 1990 yang berlangsung di Italia adalah Sergio Goycochea dari Tim Nasional Argentina. Selain aksi heroisnya setiap kali menyelamatkan gawangnya dari tendangan penalti lawan, ia juga memiliki kepercayaan dan ritual yang unik setiap kali melakukan pertandingan. Apa itu? Mungkin bagi sebagian orang air kencing merupakan cairan yang menjijikan, namun tidak bagi Goycochea, ia senantiasa melakukan ritual mengencingi titik penalti sebelum kick off pertandingan dimulai. Ia percaya dengan mengencingi titik penalti tersebut dapat membuatnya tampil gemilang dengan banyak menahan gempuran bola lawan yang mengarah ke gawangnya. Bahkan ritual tersebut tidak ia lakukan di saat Argentina beraksi di ajang Piala Dunia saja, selama menjalani Copa America pada 1993 yang berlangsung di Ekuador ia pun melakukan ritual yang sama. Ia tampil gemilang ketika berhadapan dengan pemain lawang yang berdiri dihadapan titik penalti, ketika menghadapi Brasil dan Kolombia. Dan tahun itu pun Argentina keluar sebagai juara Copa America untuk ke-14 kalinya. Wow! Tidak terbayang bagaimana ia melakukannya tanpa malu dihadapan para penonton yang hadir di lapangan sepakbola.

2. Memakai Kaus Kuning (Spanyol)
Jika ritual yang dilakukan Goycochea tadi membawa timnya menjuarai turnamen sepakbola, poin kedua ini justru membawa bencana. Luis Aragons, seorang mantan pelatih Timnas Spanyol, ia tidak menolak untuk menggunakan warna kuning untuk sangat lama. Bahkan ia menyuruh timnya melalui kapten Raul Gonzalez Blanco, untuk tidak memakai kostum berwarna kuning saat melakukan latihan. Tidak sampai disitu saja ia bahkan melakukan di sepanjang karirnya. Ketika Timnas Spanyol menjalani turnamen Sepakbola Eropa 2004 di Jerman, ia dan timnya disambut dengan rangkaian bunga berwarna kuning, spontan Luis Aragon menolaknya mentah-mentah.
 
3. Memercikkan Air Suci, Memakai Sweater dan Buku Dostoevsky (Italia)
Kepercayaan dan ritual tertentu pun dimiliki oleh Giovani Trapattoni, pelati asal Italia yang melatih Tim Nasional Republik Irlandia, Jerman, Austria dan Portugal, dan tentu saja Italia. Namun kepercayaan Trapattoni ini lebih kepada keyakinannya sebagai seorang Kristen, yakni ia senantiasa memercikan air suci yang ia peroleh dari saudara perempuanya, seorangan biarawati, ke rumput lapangan sebelum pertandingan dimulai. Bahkan salah satu pemain asuhannya Gennaro Gattuso selama bermain di Timnas Italia di ajang Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, ia memakai sweater yang sama selama turnamen berlangsung. Saat itu ia mengatakan bahwa ia seorang yang berkeringat lebih dan membutuhkan pakaian yang mampu menyerap keringatnya. Tetapi kenapa harus sama ya? Selain sweater yang sama, Gattuso ia membaca buku karangan Dostoevsky setiap sebelum pertandingan dimulai.

4. Memakai Benda yang Sama Sepanjang Musim(Inggris)
Lain hal dengan mantan manajer Leeds United, Don Revie, seperti Gennaro Gattuso, ia pun memakai pakaian tertentu selama menjalani musim kompetisi, walaupun klub yang dipimpinnya mengalami kekalahan. Sementara pemain bertahan kebanggaan Inggris, Gary Neville, mengakui bahwa ia memakai kaus kaki, ban kapten, dan krim pencukur yang sama sepanjang musim kompetisi. Dan jika timnya keluar sebagai pemenang pada suatu pertandingan, maka ia tidak akan mengganti sepatunya untuk pertandingan selanjutnya… Wow! Berbeda dengan Frank Lampard, ia senantiasa mendengarkan musik yang sama ketika berjalan menuju stadiun sepakbola.

5. Patung Bunda Maria (Argentina)
Kembali ke Argentina, pelatih Carlos Bilardo, ia tidak hanya menggunakan dasi yang dianggapnya membawa keberuntungan, namun juga membawa replika patung Bunda Maria setiap timnya menjalani sebuah pertandingan. Ia pun melarang para pemainnya mengonsumsi olahan yang berasal dari ayam, ia percaya hal itu akan membawa ketidak-beruntungan. Bahkan suatu ketika, bus yang ditumpanginya bersama tim mengalami sebuah kecelakaan, dan membuat mereka pergi menuju stadiun dengan menggunakan taksi. Hal itu pun membuatnya percaya bahwa sebaiknya ia dan timnya melakukan perjalan dengan taksi untuk menuju stadiun sepakbola.
Satu lagi, ia bahkan melarang 22 pemainnya yang hadir di pesta pernikahannya, untuk bersalaman dengan pengantin perempuannya. Bahkan sampai dengan Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko, para pemainnya tersebut tidak boleh bersalaman dengan isterinya, ia percaya hal tersebut akan mendatangkan ketidakberuntungan. Dapatkan Anda mempercayainya?
Sumber
http://motivatorsuper.com/5-ritual-ang-diyakini-pemain-dan-pelatih-pesepakbola/5485

Tidak ada komentar:

Posting Komentar